Rabu, 02 Juli 2014

'Teguran' yang Mempererat Kasih Persaudaraan




Di hari pertama kehadiran kami di kampung wisata Tembi, kami  merasakan  tawaran  pesona dari tampilan wajah lugu sebuah desa. Keluguan dan kesederhaan Tembi menimbulkan pertanyaan eksistensial ‘ada apa di balik kesederhanaan Tembi’? 
Sebagai mahasiswa yang mendapat tugas mengadakan pengabdian sosial, Desa Wisata Tembi adalah sebuah desa yang menyimpan sejuta makna di balik kesederhanaannya. Pertanyaan di atas memacu daya kerja kami untuk menggali dan menemukan makna dan nilai yang terkandung di dalamnya. Tembi menawarkan pesona keharmonisan, ketenangan dan keasrian lingkungan yang menjadi salah satu kekhasan kekayaan Tembi. Warga setempat sangat menjunjung tinggi budaya lingkungan yang tenang, damai, dan harmoni sehingga siapapun yang datang akan merasakan suasana penuh kedamaian.
 Penerimaan yang hangat dan penuh kasih persaudaraan dari warga setempat, kami merasa seakan-akan seperti rumah sendiri. Peneriman tulus tersebut menyebabkan salah satu dari kami melakukan suatu kesalahan kecil yang menurut kebiasaan setempat mengganggu ketenangan. Ketika teman kami mengenderai sepeda motor mega-pro, ia secara tidak sengaja mbleyer-mbleyer motornya dan menimbulkan kegaduhan. Bisa dimaklumi, teman kami yang satu itu berasal dari Timor dengan temperamen khusus. Kesalahan kedua yang dilakukan salah satu dari teman kami adalah berjalan-jalan di waktu senja dengan mengenakan celana pendek. Kedua perbuatan yang tak "terpuji" itu mendapatkan perhatian dari warga.
    Pada pertemuan bersama tokoh-tokoh masyarakat pada malam harinya, salah satu dari pemuka masyarakat yang hadir memberikan "teguran persaudaraan" atas perbuatan teman kami itu. Setelah merefleksikan, sebetulnya teguran itu merupakan ajakan dan sekaligus undangan bagi kami untuk menjaga dan memelihara suasana ketenangan selama berada di lingkungan masyarakat Tembi. Kami juga  melihat teguran itu lebih sebagai sapaan untuk mempererat relasi kasih persaudaan antara kami dan warga.
Makna yang bisa diperoleh dari peristewa kecil di atas, bahwa siapapun yang mendapatkan kesempatan sejenak menikmati keindahan kampung wisata Tembi hendaknya perpartisipasi dalam memelihara dan menjaga ketenangan dan kedamaian serta nilai sopan santun yang berlaku dalam masyarakat. Dalam ketenangan kita akan mampu masuk ke dalam keheningan yang memungkinkan kita menemukan nilai-nilai yang tersembunyi di balik Tembi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar